Eliston Fransiskus Nadeak

Eliston Fransiskus Nadeak
"Sahabat bukanlah matematika yang dapat dihitung nilainya, Ekonomi yang mengharapkan banyak materi, Pancasila yang dituntut oleh undang-undang, tetapi Sahabat adalah Sejarah yang dapat dikenang sepanjang masa"

Senin, 02 Mei 2011

RI Siap Genjot Perdagangan di 5 Sektor ke Eropa


Depok - Indonesia akan memanfaatkan forum kerjasama ASEAN-Uni Eropa untuk menggenjot perdagangan ke Eropa yang merupakan pasar besar dengan 600 juta penduduk. Akan ada lima sektor yang difokuskan.

"ASEAN-Uni Eropa Summit yang pertama, bagaimana meningkatkan hubungan perdagangan Eropa dan ASEAN karena Eropa salah satu pasar utama ASEAN," kata Dirjen Kerjasama Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan, Gusmardi Bustami ketika ditemui di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Depok, Senin (2/5/2011).

Menurut Gusmardi, pasar Eropa dikatakan besar karena memiliki banyak negara dan pendapatan negara keseluruhan mencapai US$ 15 triliun. Ini merupakan kesempatan yang bagus buat Indonesia.

"Ini adalah kesempatan kita. Eropa pasar yang besar karena di pasar eropa ada 600 juta penduduk dengan GDP US$ 15 triliun per tahun," ujarnya.

Dalam ASEAN-EU Summit nanti, kata Gusmardi, akan dibahas lima sektor yang menjadi fokus dari pengusaha dari ASEAN dan Uni Eropa.

"Acara ASEAN-EU summit memfasilitasi komunikasi pengusaha ASEAN-Uni Eropa. Fokusnya di lima sektor infrastruktur, agrobisnis, farmasi, otomotif, dan sektor jasa," jelasnya.

Pembahasan perdagangan antara ASEAN dan Uni Eropa ini masih dalam pembahasan team session yang akan diumumkan pada 4 Mei 2011.

Di tempat yang sama, Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Firmanzah mengatakan, Indonesia seharusnya membentuk satu badan yang beranggotakan Kementerian Perdagangan, Kementerian Pertanian, dan Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk menjaga ekspor agar memiliki standar yang ditetapkan oleh negara tujuan.

Hal ini menyangkut perdagangan antara ASEAN dan Uni Eropa yang hasil studinya akan diumumkan pada 4 Mei 2011.

"Kemendag, Pertanian, dan KKP harus membuat suatu badan informasi ekspor untuk bisa mengambil keputusan lebih cepat," kata Firmanzah.

Menurut Firmanzah, pembentukan badan ini dapat dijadikan wadah untuk menyosialisasikan produk impor dan untuk meningkatkan produk kualitas produk ekspor.

"Badan ekspor dapat menjadi wadah ke dalam dan ke luar," katanya.

Lebih lanjut Firmanzah menjelaskan, pasar Eropa sangat berbeda dengan pasar China. Produk Indonesia akan sama dengan produk yang ada di China, tetapi tidak dengan produk Eropa.

"Eropa lebih komplemen, China subsitusi," tuturnya.

sumber :
http://www.detikfinance.com/read/2011/05/02/205031/1630820/4/ri-siap-genjot-perdagangan-di-5-sektor-ke-eropa?f9911023

Tidak ada komentar:

Posting Komentar