Eliston Fransiskus Nadeak

Eliston Fransiskus Nadeak
"Sahabat bukanlah matematika yang dapat dihitung nilainya, Ekonomi yang mengharapkan banyak materi, Pancasila yang dituntut oleh undang-undang, tetapi Sahabat adalah Sejarah yang dapat dikenang sepanjang masa"

Senin, 25 Oktober 2010

Etika, Etiket dan Utilitarianisme

1.      Pengertian Etika

Istilah Etika berasal dari bahasa Yunani kuno. Bentuk tunggal kata ‘etika’ yaitu ethos sedangkan bentuk jamaknya yaitu ta etha.Ethos mempunyai banyak arti yaitu : tempat tinggal yang biasa, padang rumput, kandang, kebiasaan/adat, akhlak, watak, perasaan, sikap, cara berpikir. Sedangkan arti ta etha yaitu adat kebiasaan.Arti dari bentuk jamak inilah yang melatar-belakangi terbentuknya istilah Etika yang oleh Aristoteles dipakai untuk menunjukkan filsafat moral. Jadi, secara etimologis (asal usul kata), etika mempunyai arti yaitu ilmu tentang apa yang biasa dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan (K.Bertens, 2000).

Biasanya bila kita mengalami kesulitan untuk memahami arti sebuah kata maka kita akan mencari arti kata tersebut dalam kamus. Tetapi ternyata tidak semua kamus mencantumkan arti dari sebuah kata secara lengkap. Hal tersebut dapat kita lihat dari perbandingan yang dilakukan oleh K. Bertens terhadap arti kata ‘etika’ yang terdapat dalam Kamus Bahasa Indonesia yang lama dengan Kamus Bahasa Indonesia yang baru. Dalam Kamus Bahasa Indonesia yang lama (Poerwadarminta, sejak 1953 – mengutip dari Bertens,2000), etika mempunyai arti sebagai : “ilmu pengetahuan tentang asas-asas akhlak (moral)”. Sedangkan kata ‘etika’ dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yang baru (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1988 – mengutip dari Bertens 2000), mempunyai arti :
  1. ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral
  2. kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak
  3. nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat.

Etika dan moral lebih kurang sama pengertiannya, tetapi dalam kegiatan sehari-hari terdapat perbedaan, yaitu moral atau moralitas untuk penilaian perbuatan yang dilakukan, sedangkan etika adalah untuk pengkajian sistem nilai-nilai yang berlaku.
Pengertian dan definisi Etika dari para filsuf atau ahli berbeda dalam pokok perhatiannya, antara lain :
a.       Sebagai pandangan manusia dalam berperilaku menurut ukuran dan nilai yang baik
b.      Ilmu watak manusia yang ideal, dan prinsip-prinsip moral sebagai individual
c.       Merupakan ilmu mengenai suatu kewajiban
d.      Pedoman perilaku, yang diakui berkaitan dengan memperhatikan bagian utama dari kegiatan manusia
e.       Merupakan prinsip-prinsip moral yang termasuk ilmu tentang kebaikan dan sifat dari hak.
f.       Teori tentang tingkah laku perbuatan manusia dipandang dari segi baik dan buruk, sejauh yang dapat ditentukan oleh akal.
g.      Cabang filsafat yang berbicara mengenai nilai dan norma moral yang menentukan perilaku manusia dalam hidupnya.


2.      Contoh Etika dan penerapannya di masyarakat :
  1. Etika yang ada di dunia blog menerangkan bahwa terdapat aturan-aturan yang tidak boleh dilanggar, diantaranya aturan hak cipta, ada beberapa blogger yang mempersilahkan orang lain memanfaatkan kontennya, tidak perlu izin untuk me-link ke blog orang lain, Anonimitas dan nama samaran diperbolehkan, dan No Spam.
  2. Etika dalam berpolitik, penerapannya bahwa semua orang yang berpolitik harus menjunjung tinggi kejujuran, kebenaran dan profesionalisme, contohnya seluruh kader demokrat tidak boleh beroposisi terhadap pemerintah daerah karena presiden RI merupakan pemimpin pemerintahan yang merupakan kader democrat
  3. . Etika profesi, seperti para dokter mempunyai kode etik tersendiri mengenai apa yang boleh dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan.
  4. Etika keluarga, seperti tidak boleh berbicara kotor ataupun melakukan hal-hal yang melanggar norma – norma yang terdapat di dalam keluarga.
  5. Etika bersikap terhadap sesama, seperti harus mengembalikan barang yang dipinjam dari orang lain.

Pengertian Etiket

Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia diberikan beberapa arti dari kata “etiket”. Etiket dalam bahasa Belanda berarti secarik kertas yang ditempelkan pada kemasan barang-barang (dagang) yang bertuliskan nama, isi, dan sebagainya tentang barang itu. Dalam bahasa perancis etiket berarti adat sopan santun atau tata krama yang perlu selalu diperhatikan dalam pergaulan agar hubungan selalu baik. Etiket hanya berlaku dalam situasi dimana kita tidak seorang diri (ada orang lain di sekitar kita). Bila tidak ada orang lain di sekitar kita atau tidak ada saksi mata, maka etiket tidak berlaku. Misal : Saya sedang makan bersama bersama teman sambil meletakkan kaki saya di atas meja makan, maka saya dianggap melanggat etiket. Tetapi kalau saya sedang makan sendirian (tidak ada orang lain), maka saya tidak melanggar etiket jika saya makan dengan cara demikian. Etika selalu berlaku, baik kita sedang sendiri atau bersama orang lain. Misal: Larangan mencuri selalu berlaku, baik sedang sendiri atau ada orang lain. Atau barang yang dipinjam selalu harus dikembalikan meskipun si empunya barang sudah lupa.
Etiket bersifat relatif
Yang dianggap tidak sopan dalam satu kebudayaan, bisa saja dianggap sopan dalam kebudayaan lain. Misal : makan dengan tangan atau bersendawa waktu makan. Etika bersifat absolut. “Jangan mencuri”, “Jangan membunuh” merupakan prinsip-prinsip etika yang tidak bisa ditawar-tawar.
Etiket memandang manusia dari segi lahiriah saja.
Orang yang berpegang pada etiket bisa juga bersifat munafik. Misal : Bisa saja orang tampi sebagai “manusia berbulu ayam”, dari luar sangan sopan dan halus, tapi di dalam penuh kebusukan. Etika memandang manusia dari segi dalam. Orang yang etis tidak mungkin bersifat munafik, sebab orang yang bersikap etis pasti orang yang sungguh-sungguh baik. 
   
Etiket adalah suatu sikap seperti sopan santun atau aturan lainnya yang mengatur hubungan antara kelompok manusia yang beradab dalam pergaulan. Pengertian etiket dan etika sering dicampuradukkan, padahal kedua istilah tersebut terdapat arti yang berbeda, walaupun ada persamaannya.
Definisi etiket, menurut para pakar ada beberapa pengertian, yaitu merupakan kumpulan tata cara dan sikap baik dalam pergaulan antar manusia yang beradab. Pendapat lain mengatakan bahwa etiket adalah tata aturan sopan santun yang disetujui oleh masyarakat tertentu dan menjadi norma serta panutan dalam bertingkah lake sebagai anggota masyarakat yang baik dan menyenangkan.

Berikut di bawah ini adalah beberapa etika dan etiket dalam berkomunikasi antar manusia dalam kehidupan sehari-hari:
a.              Jujur tidak berbohong
b.              Berbahasa yang baik, ramah dan sopan
c.              Bersikap Dewasa tidak kekanak-kanakan
d.             Lapang dada dalam berkomunikasi
e.              Menggunakan panggilan / sebutan orang yang baik
f.               Menggunakan pesan bahasa
g.              Tidak mudah emosi / emosional
h.              Berinisiatif sebagai pembuka dialog  
i.                Menggunakan pakaian yang pantas sesuai keadaan
j.                Bertingkah laku baik.

3.      Contoh Etiket dan penerapannya di masyarakat:

  1. . Seseorang yang bertamu ke rumah orang lain, harus mengetuk pintu dulu sebelum masuk atau memberi salam. Dianggap melanggar etiket jika tamu langsung masuk dan duduk tanpa dipersilahkan terlebih dahulu.
  2. Jika di restoran mewah atau perjamuan para pejabat, orang tidak diperkenankan makan dengan tangan. Dianggap melanggar etiket jika makan tidak pakai sendok dan garpu.
  3. Diharuskan memakai pakaian yang tertutup bagi orang timur seperti kita, berbeda dengan orang barat yang pakaiannya selalu terbuka.
  4. Anggota DPR yang membuat undang-undang dan menjadi wakil rakyat, namun dibelakang bermain wanita, korupsi, bertindak anarkis saat rapat
  5. Ketika makan tidak boleh mengeluarkan suara, apabila mengeluarkan suara maka dianggap tidak sopan.
4. Pengertian Utilitarianisme

Utilitarianisme merupakan bagian dari etika filsafat mulai berkembang pada abad ke 19 sebagai kritik atas dominasi hukum alam. Sebagai teori etis secara sistematis teori utilitarianisme di kembangkan Jeremy Betham dan muridnya, John Stuart Mill. Utilitarianisme disebut sebagai teori kebahagiaan terbesar (the greatest happines theory). Karena utilitiarianisme dalam konsepsi Bentham berprinsip the greatest happiness of the greatest number. Kebahagiaan tersebut menjadi landasan moral utama kaum utilitarianisme, tetapi kemudian konsep tersebut di rekonstruksi Mill menjadi bukan kebahagiaan pelaku saja, melainkan demi kebahagiaan semua. Dengan prinsip seperti itu, seolah-olah utilitarianisme menjadi teori etika konsekuensialisme dan welfarisme.

Namun, kaum Utilitarianisme juga tidak luput dari kritik. Karena manusia sebenarnya ingin dapat sebebas-bebasnya dalam melakukan sesuatu. Utilitarianisme  juga dilihat sebagai penghilangan bentuk sebuah individu, pada sisi ekstrimnya utilitarianisme juga dapat berlaku sebagai kaum komunis dimana setiap individu tidak dihargai demi kemajuan seluruh bangsa.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar