Eliston Fransiskus Nadeak

Eliston Fransiskus Nadeak
"Sahabat bukanlah matematika yang dapat dihitung nilainya, Ekonomi yang mengharapkan banyak materi, Pancasila yang dituntut oleh undang-undang, tetapi Sahabat adalah Sejarah yang dapat dikenang sepanjang masa"

Kamis, 28 Oktober 2010

Internet Banking Lemot, Bank Mandiri Siapkan Dana US$ 2 Juta

Jakarta - PT Bank Mandiri Tbk menyiapkan dana hingga US$ 2 juta untuk melakukan upgrade sistem electronic banking (e-banking) terutama internet banking yang lambat.

Selain internet banking, bank dengan aset terbesar versi Bank Indonesia (BI) tersebut juga berencana membenahi sistem SMS banking.

Demikian diungkapkan oleh Direktur Mandiri, Budi Gunadi Sadikin usai paparan kinerja triwulan III-2010 di Plaza Mandiri, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Kamis (28/10/2010).

"Memang kemarin itu internet banking kita sedikit lemot (lambat). Untuk itu kita akan melakukan upgrade untuk seluruh sistem e-banking dengan nilai investasi US$ 1,5-2 juta," ujar Budi.

Menurutnya, dengan dilakukannya upgrade maka diharapkan seluruh sistem e-banking tidak lagi mengalami gangguan. "Kita mohon maaf atas ketidaknyamanan belakangan, ke depan seluruh sistem akan dibenahi," jelasnya.

Selain internet banking, Budi menuturkan upgrade juga akan dilakukan khusus untuk SMS banking. Pasalnya kuota mengenai SMS banking semakin bertambah.

"Kan ada banyak nasabah yang sekarang justru menggunakan SMS banking. Maka kita melakukan upgrade bekerjasama dengan Telkomsel dan Indosat," kata Budi.

Migrasi Kartu Debet ke Chip Mandiri Dahulukan 50.000 Nasabah Prioritas

Pada bagian lain, Budi mengatakan, Mandiri akan segera merealisasikan migrasi kartu debet dengan menggunakan chip. "Rencananya memang sesuai perintah BI, di mana pada Maret 2010," ungkapnya.

Mandiri, sambung Budi akan melakukan migrasi terlebih dahulu kepada 50.000 nasabah prioritas dan nantinya secara bertahap akan dilakukan kepada seluruh pemegang kartu debet dan ATM yang jumlahnya 8,9 juta.

"Kita lakukan migrasi kartu debet menjadi chip itu secara bertahap pertama kepada 50.000 nasabah prioritas terlebih dahulu," katanya.

Budi menegaskan, biaya penggantian tidak akan dibebankan kepada nasabah.

"Kan biayanya itu sekitar US$ 2 dollar per kartu itu kita yang tanggung. Ke depan diharapkan harga bisa terus turun sehingga seluruh nasabah dapat menggunakan kartu debet berbasis chip semua," tukasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar