Eliston Fransiskus Nadeak

Eliston Fransiskus Nadeak
"Sahabat bukanlah matematika yang dapat dihitung nilainya, Ekonomi yang mengharapkan banyak materi, Pancasila yang dituntut oleh undang-undang, tetapi Sahabat adalah Sejarah yang dapat dikenang sepanjang masa"

Kamis, 28 Oktober 2010

Pengunjung Mal BIP Mendadak Jadi 'Patung'

Bandung - Pengunjung Mal Bandung Indah Plaza tercengang, kaget dan antusias. Puluhan orang yang berada di dalam mal tiba-tiba membeku (freeze) secara bersamaan pukul 18.12 WIB, Kamis (28/10/2010).

Puluhan anak-anak muda tersebut rata-rata mematung sambil memegang handphone. Terdengar lagu Bangun Pemudi Pemuda dari Band Cokelat dari loudspeakernya.

Pantauan detikbandung, ada yang mematung saat sedang mengobrol dengan temannya, melihat-lihat etalase tenant, membetulkan tali sepatu dan juga sedang bercanda.

Aksi flashmob freeze ini merupakan bagian dari gerakan Indonesia Unite yang dilakukan dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda.

Sekitar 80an anak muda berpakaian merah dan putih terbagi dalam 5 kelompok yang menyebar. Semuanya berada di lantai 1, yang terdiri dari 4 kelompok di dalam area mal, 1 kelompok di area pintu masuk.

Sejumlah pengunjung mal pun tak bisa menyembunyikan rasa penasarannya. "Kok banyak yang pada diem kaya sih. Aneh, kaya patung. Lucu," ujar Didi (29) melihat dengan rasa penasaran.

Bahkan beberapa pengunjung tersenyum dan tertawa geli melihat aksi freeze ini. Karena para peserta flashmob terlihat serius menjadi patung. Mereka bahkan mengganggui 'patung' hidup itu dengan mengibas-ngibaskan tangan di depan wajah atau menggoyang-goyangkan badan mereka mencoba membuyarkan.

Satpam Mal BIP pun ikut dibuat bingung karena memang kegiatan ini memang belum meminta izin dari pihak Mal BIP. Bahkan beberapa satpam mencoba mencoba bicara pada peserta flashmob karena dinilai menghalangi.

"Mas jangan di sini mas," kata seorang satpam. Namun yang diajak bicara diam tak bergeming. Ia pun mulai merasa aneh. Beberapa satpam saling melempar pandang dengan aneh.

"Justru di situ seni flashmob," ujar aktivis Indonesia Unite Wahyu Wibisana yang juga merupakan koordinator acara.

Sekitar 5 menit mematung, mereka pun seperti terbebas dari mantra jadi patung setelah lagu dari Cokelat itu habis terdengar di handphone. Mereka pun membaur
dengan pengunjung lainnya seolah tak terjadi sesuatu.

"Lucu, aneh banget," ujar Uci (19) usai menyaksikan aksi tersebut sambil tergelak.

"Saya kira kenapa kok pada diem gitu. Bagus juga, Gokil," tutur Hendrik satpam yang sebelumnya terlihat terheran-heran sambil tersenyum.

Aksi pun diteruskan dengan melakukan penggalangan dana untuk korban bencana alam yang terjadi di Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar